Jika Anda bertanya-tanya bagaimana mengobati anak hiperaktif, maka Anda tidak sendirian. Ada banyak orang tua yang mengalami hal
yang sama dengan anda dimana anak mereka mengalami gangguan ADHD sehingga anak
mereka terlalu hiperaktif. Namun bagi anda yang sudah jenuh dan ingin segera
mengatasi masalah ADHD pada anak anda, atau setidaknya mengurangi tingkat
hiperaktif pada anak anda, maka anda bisa belajar dari artikel ini mengenai
terapi apa yang bisa anda gunakan untuk mengurangi atau bahkan menyembuhkan
anak hiperaktif.
Jika Anda meminta bantuan dokter tentang bagaimana
cara memperlakukan anak hiperaktif, atau bagaimana cara menyembuhkan anak
dengan gangguan ADHD, Anda mungkin akan diberikan daftar atau resep obat yang
berbeda. Untuk beberapa anak, obat ini memang efektif, tapi pada beberapa
kasus, obat ini malah membuat kondisi hiperaktif anak-anak lain jauh lebih
buruk karena mereka tidak bisa mentolerir semua efek samping yang ditimbulkan
oleh obat. Meskipun beberapa efek samping mungkin sepertinya bukan masalah yang
besar, tapi masalah-masalah seperti masalah perut dan kesulitan tidur bisa
mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak Anda dan berdampak serius pada
penampilannya di sekolah dan kemampuan untuk berperilaku di rumah.
Sebenarnya, obat dan terapi perilaku bukanlah
satu-satunya pendekatan terapi yang bisa membantu anak-anak dengan gangguan
ADHD. Studi menunjukkan bahwa terapi okupasi melalui latihan berat dan tekanan
dalam bisa mengurangi impulsif, perilaku hiperaktif, dan kurangnya perhatian
pada anak-anak. Terapi okupasi adalah sebuah pendekatan yang menggunakan
permainan, perawatan diri, dan bekerja untuk mendukung pembangunan yang sehat
dan mendapatkan kembali fungsinya setelah kecelakaan atau cedera. Kebanyakan
orang berpikir bahwa terapi okupasi hanya bisa membantu orang dewasa saja.
Meski begitu, anak-anak tidak memiliki pekerjaan lain selain belajar dan
bermain. Namun, seorang ahli terapi okupasional bisa mengevaluasi bagaimana
anak bermain dan belajar di sekolah dan menggunakan kegiatan ini untuk membantu
anak mengatasi gangguan ADHD.
Terapi okupasi adalah pengobatan yang sangat berguna
untuk ADHD. Hiperaktif, impulsif, dan kurangnya perhatian tidak selalu
disebabkan oleh kekurangan neurotransmiter. Sudah sangat umum bagi anak-anak
yang memiliki gejala ADHD menderita gangguan pengolahan sensorik terdiagnosis
kondisi neurologis yang membuat anak-anak hiper-sensitif terhadap rangsangan
sensorik seperti cahaya, sentuhan, suara, dan gerakan. Mereka mungkin akan
bereaksi keras saat menghadapi sensasi yang tidak nyaman bagi mereka. Atau
mereka mungkin juga bisa menjadi begitu terganggu oleh stimulus tertentu,
seperti suara atau gerakan, itu berarti mereka mengalami kesulitan memberi
perhatian.
Sebuah studi awal oleh peneliti Temple University
menemukan bahwa gejala ADHD bisa dikurangi dengan menggunakan terapi okupasi
untuk mengatasi masalah integrasi sensorik yang mendasarinya. Penelitian ini
melibatkan 88 anak-anak yang menggunakan obat ADHD dan klien di sebuah pusat
terapi okupasi di Florida. Di antara anak-anak ini, 63 anak melewati 40 satu
jam sesi integrasi sensorik, sementara 25 anak lainnya hanya menggunakan obat.
Teknik yang digunakan oleh para peneliti membahas tiga
sistem pengertian dasar. Sistem vestibular menangani sensasi gerakan dan
gravitasi, sistem taktil mengatur indera peraba, sedangkan sistem proprioseptif
melibatkan kesadaran anak dari tubuhnya dalam ruangan. Terapi yang digunakan
dalam penelitian ini adalah tailor-fit, gejala anak dan teknik yang terlibat seperti
beraktifitas dengan menggunakan bola latihan (exercise ball) atau
bermain dengan permukaan bertekstur.
Setelah enam bulan, peneliti mencatat perbaikan yang
signifikan dalam sensitivitas pendengaran visual, sensitivitas taktil, dan
perilaku sensorik lainnya di antara anak-anak yang menerima pengobatan. Mereka
lebih mampu memperhatikan di sekolah meskipun teman sekelasnya berisik,
memiliki waktu yang lebih mudah dalam bermain dan berkomunikasi dengan
anak-anak lain, dan juga bisa berpartisipasi dalam kegiatan keluarga dengan
mudah. Di sisi lain, anak-anak yang tidak menerima terapi okupasi tidak
menunjukkan perbaikan sama sekali setelah masa studi. Meski begitu, mereka
dijadwalkan untuk menerima sesi latihan ini sesudahnya.
Satu pengetahuan besar yang didapat mengenai terapi
okupasi adalah bahwa banyak teknik yang sebenarnya bisa dilakukan dan
dilanjutkan oleh orang tua di rumah. Para peneliti memperhatikan bahwa selama
melakukan penelitian ini, orang tua sebenarnya bisa melakukan sendiri beberapa
teknik dan bisa mempertahankan perbaikan perilaku anak mereka setelahnya. Jadi
jika Anda berpikir anak Anda bisa mendapatkan manfaat dari jenis terapi ini,
pertimbangkanlah untuk mencari seorang ahli terapi okupasional disekitar Anda.
Terapi Okupasi Untuk Anak Hiperaktif
Reviewed by plasa busana
on
Oktober 06, 2014
Rating:
Tidak ada komentar: